Bagaimana generasi milenial dapat ‘menghitung pajak’ jika mereka tidak ‘mengerti pajak’?

PENDAHULUAN 

Pajak merupakan komponen yang sangat penting bagi Indonesia. Pajak memiliki dua macam fungsi yaitu fungsi Penerimaan (budgetair) dan fungsi mengatur (regulair). Saat ini sekitar 73% APBN Indonesia dibiayai oleh pajak. Dua Pajak penyumbang penerimaan terbesar adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai, oleh karena itu peran pajak sangat vital dalam pertumbuhan dan pembangunan Indonesia.

Pajak sering kali dilihat sebagai beban oleh banyak orang. Pengetahuan yang kurang mengenai pajak menyebabkan banyak orang, terutama generasi milenial, melihat pajak sebagai sesuatu yang mengurangi pendapatan mereka tanpa memberikan manfaat langsung yang dapat dirasakan. Ditambah lagi, berbagai mitos dan kesalahpahaman tentang pajak sering kali membuat mereka merasa takut atau enggan untuk memahami lebih jauh. Misalnya, banyak yang beranggapan bahwa pajak hanya menguntungkan pemerintah dan tidak ada manfaat langsung bagi masyarakat.

Saat ini, tidak banyak generasi milenial yang memahami betapa pentingnya memahami pajak dengan baik. Padahal, literasi pajak yang baik tidak hanya penting untuk keuangan pribadi mereka sendiri, tetapi juga untuk kontribusi mereka pada ekonomi secara keseluruhan.     

ISI

Generasi milenial, yang kini menjadi tulang punggung ekonomi dunia, seringkali menghadapi tantangan besar dalam memahami pajak dengan baik. Kurangnya sumber daya yang mudah diakses dan bahasa yang sulit dipahami sering kali menjadi penghalang utama dalam memahami kompleksitas pajak. Untuk meningkatkan pengetahuan generasi milenial tentang pajak diperlukan strategi yang efektif dalam meningkatkan tax literacy di kalangan milenial. 

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, “TaxSavvy: Solusi Edukasi Pajak Interaktif” hadir untuk mengatasi tantangan ini. “tax” (pajak) dan “savvy” (cerdas, paham), mencerminkan tujuan program untuk membuat milenial menjadi lebih paham dan cerdas dalam hal pajak. Program ini menggunakan teknologi dan metode pembelajaran interaktif untuk memperkuat pemahaman pajak milenial. Aplikasi mobile “TaxSavvy” menawarkan permainan edukatif, kuis, modul belajar interaktif, dan sistem reward yang memotivasi pengguna untuk belajar lebih dalam tentang pajak. Selain itu, kampanye media sosial melalui platform populer seperti Instagram, TikTok, dan YouTube juga digunakan untuk menyebarkan konten informatif dan menarik tentang pajak. 

Melalui kolaborasi dengan instansi terkait dan pemerintah, “TaxSavvy” diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pajak di kalangan milenial. Program ini tidak hanya membantu milenial mengetahui kewajiban pajak mereka dengan lebih baik, pemahaman yang baik tentang pajak bukan hanya tentang menghindari denda atau sanksi, tetapi juga tentang pengelolaan keuangan yang lebih baik, meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban, serta kontribusi nyata terhadap pembangunan negara. “TaxSavvy juga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pajak secara keseluruhan. 

KESIMPULAN 

Pajak bukanlah musuh, melainkan alat untuk membangun negeri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatkan tax literacy di kalangan milenial, kita bisa mencetak generasi yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Pemahaman yang baik tentang pajak akan membawa manfaat jangka panjang, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Dengan pendekatan yang inovatif dan interaktif seperti yang diterapkan oleh “TaxSavvy”, diharapkan generasi milenial dapat menjadi lebih cerdas dalam memahami dan mengelola pajak. Melalui upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk milenial sendiri, pemerintah, dan institusi terkait, diharapkan literasi pajak di Indonesia terus meningkat dan menjadi pondasi yang kuat bagi keberlanjutan ekonomi Indonesia di masa depan.

Dengan demikian dapat terciptanya masyarakat yang lebih melek pajak dan berkontribusi positif dalam pembangunan negara. Pajak bukanlah beban, melainkan investasi untuk masa depan yang lebih baik

Referensi 

https://berkas.dpr.go.id/setjen/dokumen/apbn_Tinjauan_Penerimaan_perpajakan20130130095030.pdf

#LombaArtikel #TaxOlympic2024