“Negara yang kuat, yang mampu mengumpulkan pajak secara baik” 

-Sri Mulyani 

 Kepatuhan masyarakat terhadap wajib pajak kian hari dirasa semakin mengalami degradasi.  Hal ini bisa jadi salah satunya karena disebabkan oleh tingkat pemahaman masyarakat  mengenai pengaruh pajak terhadap portal kehidupan berbangsa dan bernegara masih sangatlah  minim. Generasi muda kini dipandang akan menjadi tulang punggung masa depan bangsa,  keterlibatan generasi muda memiliki dampak jangka panjang yang signifikan dalam menjaga  kepatuhan pajak dalam sebuah Negara. 

Terdapat 4 indikator wajib pajak dapat dikatakan patuh pada perpajakannya yaitu kepatuhan wajib pajak untuk mendaftarkan dirinya sebagai WP ( Wajib Pajak), adanya kepatuhan wajib  pajak dalam melakukan penyetoran Kembali SPT secara tepat waktu, dan adanya kepatuhan  wajib pajak dalam menghitung dan melakukan pembayaran pajak terutangnya atas penghasilan  yang diterima, serta adanya kepatuhan wajib pajak dalam membayar tunggakan pajak  (STP/SKP) sebelum adanya jatuh tempo.  

Melalui edukasi, pendekatan literasi dan sosialisasi yang di kolaborasikan dengan berbagai  pemanfaatan kemajuan teknologi maka generasi muda akan mulai memahami bahwa setiap  pembayaran pajak mereka akan berkontribusi dalam Pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan berbagai sektor lainnya. Tentu hal ini menjadi langkah awal yang tepat dalam  mengukir masyarakat patuh terhadap pajak.  

Mengapa strategi edukasi sangat esensial terhadap peningkatan kepatuhan pajak? 

Melalui program edukasi tentang pajak, masyarakat dapat memahami secara lebih baik  mengapa pembayaran pajak penting untuk kemajuan suatu negara. Tentu generasi muda akan  menyadari juga bahwa pajak digunakan untuk Pembangunan infrastruktur, pelayanan  kesehatan dan fasilitas umum seperti pembuatan jalan, pembangunan rumah, pembangunan 

sekolah, hingga pembangunan rumah ibadah. Tersedianya transportasi umum yang terjangkau 

di setiap daerah juga merupakan alokasi dari hasil penerimaan pajak, dengan demikian strategi  edukasi adalah fondasi penting dalam Upaya meningkatkan kepatuhan pajak digenerasi muda. 

Mengukir kepatuhan pajak digenerasi Indonesia tidak hanya melalui program edukasi namun  ada berbagai strategi yang holistik dan terintegrasi dapat direalisasikan, seperti: 

  1. Peningkatan layanan pajak  

Meningkatkan kualitas layanan pajak dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan  meningkatkan efisiensi proses adminisitrasi pajak. Menurut penelitian Gang et  al.(2013) menyatakan, orientasi pelayanan (service orientation) yang memfasilitasi  kepatuhan pajak (tax compliance) akan meningkatkan kepercayaan dan memperkuat  kepatuhan, kepatuhan yang diharapakan adalah kepatuhan sukarela (voluntary  compliance). 

  1. Kampanye Publik yang Kreatif 

Menggunakan media sosial dan berbagai teknologi informasi lainnya untuk  menyampaikan berbagai informasi terkait pajak secara menarik dan mudah dipahami. 3. Pemberian penghargaan terhadap Masyarakat yang telah patuh terhadap pajak sehingga  menjadi dorongan positif bagi yang lain untuk mengikuti jejak tersebut. 4. Pembentukan Duta Pajak pada setiap daerah  

Duta pajak berperan sebagai duta yang memiliki visi dan misi untuk meningkatkan  kepatuhan pajak Masyarakat. Duta tersebut dapat menjadi perwakilan yang berinteraksi  dengan Masyarakat setempat. Mereka dapat memberikan informasi langsung tentang  pentingnya kepatuhan pajak dan manfaat yang akan diperoleh Ketika berkontribusi  pada pembayaran pajak. Hal ini tentu meningkatkan kesadaran atau pemahaman Masyarakat terhadap peran penting mereka dalam keberlangsungan suatu negara. 

  1. Integrasi data perpajakan.  

Integrasi data perpajakan merupakan program pemerintah untuk wajaib pajak dapat  mengintegrasikan data Perusahaan dengan data perpajakannya. Inilah yang akan  memudahkan setiap wajib pajak untuk melaporkan SPT dan akan memberikan  ketenangan kepada wajib pajak untuk mereka menjalankan usahanya. Direktorat  Jenderal Pajak pun menjelaskan bahwa dengan adanya integrasi data yang dilakukan  akan semakin mempermudah dalam pengawasan, perolehan data, dapat menggali  keberadaan potensi wajib pajak lainnya, dan dapat meningkatkan target penerimaan  pajak lainnya.

Kepatuhan pajak generasi muda bukan hanya sekedar kewajiban hukum, namun juga  merupakan investasi masa depan Indonesia. 

Memenuhi kewajiban perpajakan yang tepat membantu membangun landasan ekonomi yang  stabil, berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi investasi dalam  masa depan bangsa, seperti menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup  masyarakat secara keseluruhan. Meskipun pentingnya kepatuhan perpajakan yang telah  terdapat pada hukum di indonesia namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. ini mencakup kurangnya pemahaman, tingginya tingkat penghindaran, dan kurangnya  pengawasan yang efektif. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan lebih lanjut langkah 

langkah seperti meningkatkan pendidikan, menggunakan teknologi untuk memantau pajak, dan  mendorong masyarakat untuk patuh. 

Menciptakan era tanggung jawab terhadap pajak pada generasi muda merupakan langkah  penting menyongsong Indonesia. Dengan meningkatkan kesadaran, pendidikan dan  keterbukaan, generasi muda dapat berperan sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan  ekonomi dan kesejahteraan bersama. Kewajiban perpajakan tidak hanya sekedar kewajiban,  namun juga mengenai investasi demi masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik. 

Dengan demikian, kegiatan tersebut tidak hanya memperkuat basis perekonomian negara,  namun juga memperkuat peran generasi muda sebagai kontributor utama dalam mencapai visi  pembangunan berkelanjutan Indonesia. 

Referensi: 

  1. http://www.pajak.go.id/id/artikel/apakah-kemudahan-pajak-akan meningkatkan-kepatuhan-wajib-pajak
  2. https://www.pajakku.com/read/606fadc3eb01ba1922cca764/Kepatuhan Perpajakan-Apa-Signifikansinya
  3. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/863/09- Banu%20_196-208_.pdf?sequence=1&isAllowed=y
  4. https://klikpajak.id/blog/integrasi-data 

#LombaArtikel #TaxOlympic2024